GARA-GARA PRABOWO 600 HEKTAR KEBUN SINGKONG DAN 17.000 SAWAH MANGKRAK
Proyek Food Estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah kini kembali menjadi sorotan publik.
Pasalnya, proyek yang awalnya dibangun untuk mencegah ancaman krisis pangan itu belakangan menjadi mangkrak.
Proyek Nasional yang digagas Presiden Jokowi untuk menanam singkong di lahan seluas 600 hektar tersebut justru hasilnya jadi sia-sia.
Dalam utas yang dibuat akun Twitter opposite6B90 pada Rabu (26/7/2023), disebutkan bahwa Prabowo Subianto diberi tanggungjawab untuk mengomandoi proyek dengan anggaran sebanyak 1,5 triliun tersebut.
Yang jadi pertanyaan, mengapa Prabowo Subianto (PS) diberi tanggung jawab ?
"Karena bidang pertahanan tak hanya mengurusi alutsista, melainkan juga ketahanan di bidang pangan," ujar opposite6B90 seperti dilihat Heloindonesia pada Rabu (26/7/2023).
Dengan keterlibatan PS, lanjutnya, Jokowi yakin persoalan pangan di Indonesia akan lebih mudah diatasi.
"Di sini Menhan menjadi leading sector karena memang ingin membangun cadangan strategis pangan. Tapi kenyataannya proyek yang dimulai pada tahun 2020 itu kini mangkrak," tambahnya.
Menurut opposite6B90, PS yang dimandatkan Jokowi sebagai panglima proyek nasional sekelas wilayah aja gagal dan belum ada kelanjutannya, bagaimana kalau disuruh pegang negara.
"Belum-belum pendukungnya sudah klaim bahwa arah telunjuk Jokowi ke Prabowo Subianto," ucapnya.
Dalam video yang diunggah opposite6B90, terlihat juga video yang sejatinya sudah lama dibuat Greenpeace Indonesia.
Dalam video itu, Iqbal Damanik, juru bicara kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, dulu lahan food estate ini merupakan hutan lebat seluas 600 hektar.
Bergabung bersama Walhi Kalimantan Tengah, LBH Palangkaraya dan Save Our Borneo, Iqbal memaparkan rusaknya hutan akibat proyek mangkrak tersebut.
"Dulu kawasan ini adalah hutan yang lebat. Kemudian dibabat menjadi ladang singkong yang gagal," ujar Iqbal.
Menurut Iqbal, atas nama krisis pangan hutan dibabat menjadi food estate.
"Tapi apa yang terjadi adalah deforestasi. Masyarakat kehilangan ruang hidupnya. Bibit lokal sulit untuk ditemukan. Bahan pangan dan sumber pangan sudah lenyap dari tanah ini," paparnya.
Food estate gagal ini, menurut Iqbal, merupakan salah satu Proyek Strategi Nasional (PSN) di bawah pemerintahan Jokowi dan diimplementasikan oleh Kementerian Pertahanan.
"Impelementatornya adalah PT Agrinas di mana dalam laporan Greenpeace Indonesia kepemilikan saham utama dalam PT Agrinas adalah sebuah yayasan yang terafiliasi kepada Prabowo Subianto," ungkap Iqbal.
Para aktivis itu pun menyerukan kepada seluruh pemimpin dunia, khususnya di forum COP 27 dan G 20 untuk mengambil tindakan nyata mengatasi krisis iklim ini.
"Salah satu caranya adalah menghentikan deforestasi dan menyelamatkan hutan tersisa di Indonesia," tandas Iqbal.
Comments
Post a Comment