TIM PRABOWO MAU PANGKAS SUBSIDI ENERGI, HARGA BBM & LPG NAIK?
Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berencana menekan anggaran subsidi untuk merealisasikan efisiensi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di tengah besarnya nilai utang saat ini yang telah tembus Rp 8.000 triliun lebih.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno mengatakan hal itu. Menurutnya, efisiensi itu harus dilakukan di tengah besarnya utang pemerintah saat ini yang merupakan dampak dari masa Pandemi Covid-19. Efisiensi dalam pemberian subsidi itu menjadi opsi yang akan ditempuh jika menang Pilpres 2024.
"Subsidi kita itu masih terlalu besar dan tidak tepat sasaran, ini adalah salah satu yang akan kita sisir ke depannya untuk mendapatkan efisiensi APBN ke depan," kata Eddy.
Eddy mencontohkan, subsidi yang akan diefisiensikan pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang adalah subsidi yang selama ini tidak tepat sasaran dan cukup banyak memakan anggaran. Misalnya, subsidi BBM jenis Pertalite, serta subsidi tabung gas LPG 3 kg.
"Itu tidak kecil Rp 137 triliun itu adalah subsidi untuk Pertalite, Rp 93 triliun subsidi untuk LPG. 80% penikmatnya adalah masyarakat mampu. Kalau itu bisa kita atur sedemikian rupa sehingga tepat sasaran banyak yang kita bisa savings," tegas Eddy.
Selain efisiensi tersebut, Eddy mengatakan, penanganan utang yang telah tembus Rp 8.000 triliun itu juga akan dilakukan dengan meningkatkan rasio pajak Indonesia dari yang saat ini di level 10,4% menjadi ada kenaikan 0,6%-0,8% per tahun. Caranya adalah dengan ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan.
"Menurut saya itu bisa dilakukan. Kalau kita mengikuti aturan yang ada sekarang saja dan kita tekun untuk ekstensifikasi dan intensifikasi kita bisa menaikkan tax ratio kurang lebih 0,6%-0,8% per tahun," tutur Eddy.
Comments
Post a Comment